Selasa, 07 Agustus 2012

MENCARI MALAIKAT



Suatu hari seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Dia bertanya kepada Tuhan :

“Para malaikat di sini mengatakan bahwa esok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah? ”
Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu.”
“Tapi di sini, di dalam surga, apa yang pernah saya lakukan hanyalah bernyani dan tertawa. Ini sudah cukup bagi saya untuk berbahagia.”

“Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari. Dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia.”

“Dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang berbicara kepadaku jika saya tidak mengerti bahasa mereka?”

”Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar, dan dengan penuh kesabaran dan perhatian, dia akan mengajarkan bagaimana cara berbicara.”

“Apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-MU?”

“Malaikatmu akan membimbingmu. Dia akan menengadahkan tangannya bersamamu, dan mengajarkan bagaimana cara berdo’a.”

“Saya mendengar bahwa di Bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya?”
“Malaikatmu akan terus melindungimu, walaupun hal itu mungkin akan mengancam jiwanya. Dia, sering akan melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmu.”
“Tapi, saya pasti akan merasa sedih karena tidak melihat-MU lagi.”

Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang-Ku dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, dan dia akan mendidikmu, bagaimana agar selalu patuh dan taat pada-Ku.  walaupun sesungguhnya AKU akan selalu berada di sisimu.”

Saat Surga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar, dan sang bayi bertanya perlahan, “Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahuku nama malaikat tersebut?”
..................”Kamu akan memanggil malaikatmu, IBU.” :)

Cara Alam Menghibur Kita

 Pernahkah kita mengalami ketika hujan deras mengguyur, namun kita lupa membawa payung. Lalu kita pun berbasah kuyup kedinginan. Namun, ketika kita siapkan jas hujan, justru panas dan terik datang membakar hari. Sebalkan?
Atau mungkin kita pernah terburu-buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah tersendat, seolah membiarkan kita terlambat. Namun, ketika kita ingin melaju dengan tenang, pengendara lain malah membunyikan klakson agar kita mempercepat langkah. Sebal jg kan? Mengapa keadaan seringkali tak bersahabat? Mereka seakan meledek, mengecoh, bahkan tertawa terbahak-bahak. Inikah yg disebut dgn "ketidakmujuran"??

Sadari saja, itu adalah cara alam menghibur kita. Itulah cara alam mengajak tersenyum, menertawakan diri sendiri, dan bergurau secara nyata. Kejengkelan itu muncul dari karena kita tak mencoba bersahabat dgn keadaan. Kita hanya mementingkan diri sendiri. Kita lupa bahwa jika toh keinginan kita tidak tercapai, tak ada salahnya kita menyambutnya dengan senyum, meski serasa kecut, tak apalah.. :)

(sumber e-book Motivasi by Satriyo H. W.)